Keadaan Puasa, Naufal Raziq Sang Tetap Semangat Mengembangkan Penemuanya


Langsa - Berpuasa di bulan Ramadan tidak membuat sang penemu listrik dari pohon kedondong, Naufal Raziq bermalas-malasan. Justru bocah asal Aceh ini makin mengembangkan temuannya setiap hari. 

Saat ditemui detikcom di rumahnya, Desa Kampung Baru, Kota Langsa, Aceh, Naufal tengah asyik dengan temuannya itu. Dia mengecek setiap pohon kedondong untuk melihat jumlah arus listrik yang terkandung di dalamnya. "Ya, setiap harinya saya cek. Kadang siang, kadang sore. Untuk melihat aja berapa arus yang ada di dalam pohon kedondongnya. Kan dia (kedondong) bisa berubah-berubah," kata Naufal.

Naufal yang baru lulus dari Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 1 Langsa ini bercerita, setiap pohon kedondong itu memiliki kandungan asam yang berbeda-beda. Sebab itu, ia mengecek pohon setiap harinya menggunakan alat multitester. 
Jika kondisi cuaca tengah panas terik, ia akan menyiram pohon-pohon kedondong tersebut. Untuk menghasilkan listrik yang baik, Naufal menjelaskan pohon kedondongnya itu minimal diameternya 30 centimeter. Kalau lebih dari 30 centimeter dikatakannya malah lebih bagus.
Dari 4 pohon kedondong itu bisa menghidupkan satu buah bola lampu. Kalau mau hidup satu rumah minimal 10 pohon. Ketahanannya bisa sampai 12 jam.

"Untuk saat ini kita upayakan pakainya untuk malam aja. Kalau siang di charging. Sistemnya hampir sama dengan solar cell. Kalau dia, dari matahari kemudian ke baterai dan lampu. Begitupun dengan ini, siangnya kita ngecas lagi. Dayanya disimpan di baterai, malamnya dinyalakan hingga 12 jam lamanya. Cuma sekarang baru bisa satu buah bola lampu dalam 4 pohonnya. Semoga ke depan bisa lebih banyak lagi dengan pengembangan yang sedang saya lakukan," sebut Naufal. 

Eksperimen Naufal itu sangat dinamis. Tidak butuh modal banyak, pohon-pohonnya gampang di cari dan bahan lainnya pun tidak sukar seperti elektroda (tembaga dan logam) serta kabel.

"Tembaga dan logam di masukkan ke dalam pohon secara vertikal. Fungsinya untuk mengubah asam menjadi listrik. Kemudian dari elektroda arusnya diteruskan melalui kabel-kabel yang tersambung ke bola lampu dan langsung hidup. Kalau mau tahan lama dayanya bisa disimpan di baterai melalui proses charging. Paling penting elektrodanya itu masuk dengan baik di dalam batang pohon," tambah Naufal.  Kata Naufal, sebelum dia memulai eksperimennya dengan pohon kedondong, dirinya juga sempat mencoba dengan beberapa pohon lainnya seperti mangga, belimbing, asam jawa maupun kentang.

"Pada tahun 2014, saya memulainya dengan buah kentang. Waktu itu, saya pun sempat ikut lomba teknologi tepat guna di Langsa. Alhamdulillah, juara harapan 1. Saya tidak menyerah, saya mencoba beberapa pohon lagi seperti mangga, belimbing dan asam jawa. Pohon-pohon itu ada kelebihan dan kekurangannya. Pada tahun 2015, saya coba dengan pohon kedondong pagar dan hasilnya seperti sekarang," imbuh Naufal.

Dengan kecerdasannya itu, Naufal memiliki segudang penghargaan dari tingkat lokal maupun nasional. Diapun berkesempatan menemui Menteri ESDM Ignasius Jonan di Jakarta dan mendapat apresiasi. Kini temuan Naufal telah berhasil menerangi puluhan rumah di Desa Tampur Paloh, Aceh Timur, Aceh. Di sana, ada 144 Kepala Keluarga yang belum mendapatkan aliran listrik. Naufal bertekad akan mengembangkan temuannya itu supaya bisa menerangi seluruh rumah di desa tersebut


sumber berita detiknews.com

0 Response to "Keadaan Puasa, Naufal Raziq Sang Tetap Semangat Mengembangkan Penemuanya"

Post a Comment