menuju pilkada jakarta




Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mempromosikan pasangannya, Djarot Saiful Hidayat, untuk meneruskan 'tongkat estafet' karena kasus dugaan penistaan agama yang membelitnya. Politikus PDIP Maruarar Sirait (Ara) menyampaikan bahwa Djarot memiliki sifat nasionalis.



"Pastinya pemimpin punya integritas yang baik. Dia (Djarot) punya ideologi yang kuat, dia nasionalis sejati," ujar Ara.



Ara memberikan penilaian positif terhadap Djarot, terutama karena dia sudah mengenal mantan Wali Kota Blitar itu sekitar 10 tahun. Dia menilai Djarot memiliki jejak rekam jelas dan tidak cacat hukum.



"Artinya dia pancasilais dalam perkataan dan perbuatan. Jejak rekam dia juga jelas, tanpa masalah hukum," imbuh putra politikus kawakan Sabam Sirait tersebut.



Ara menjelaskan saat diangkatnya Jokowi menjadi Presiden dan Ahok diangkat menjadi Gubernur DKI, sempat terjadi proses politik. Saat itu, Ahok yang menginginkan Djarot untuk mendampinginya memimpin Jakarta.



"Waktu itu kan disadari bahwa saat Jokowi menjadi presiden dan Ahok jadi gubernur, terjadi proses politik. Ahok berharap Djarot yang membantu dia. Ahok butuh orang yang bisa melengkapi dia," jelas Ara.



"Jakarta butuh kombinasi mereka berdua. Ahok punya konsep, dan Djarot yang mengoperasionalkan," sambung anggota DPR tersebut.



Sebelumnya, Ahok mempromosikan Djarot untuk melanjutkan 'tongkat estafet' memimpin DKI Jakarta karena berlarutnya kasus dugaan penistaan agama yang menimpa mantan Bupati Belitung Timur itu. Ahok sadar bahwa proses sidang yang dijalaninya tidak akan singkat. Posisinya sebagai gubernur aktif juga terancam karena status terdakwa.



"Djarot lebih baik dari nomor 1 dan nomor 3. Saya kalau terpilih masih jadi gubernur, hanya nonaktif. Saya masih bisa kasih masukan ke Djarot. Kita akan selalu koordinasi," tutur Ahok kepada pendukungnya, Selasa (27/12)

0 Response to "menuju pilkada jakarta"

Post a Comment