Cerito Gemblung Kikuk Ketahuan Anaknya Yang Masih Kecil,


Ketemu lagi dengan wong gemblung, saya ucapkan terima kasih karena telah dipercaya mengisi rubrik hiburan terutama cerita lucu,konyol ngakak. kali ini si penulis gemblung ingin memberikan cerita lucu versi bahasa jawa, semoga bisa menghibur kalian semua , jangan lupa like ,share karena klik kalian sangat berarti banget bagi penulis untuk terus berkreasi. Kisah ini merupakan salah satu dari rangkaian cerita humor gemblung yang ada di blog ini. Yuk, simak ceritanya mudah-mudahan bisa bikin ngakak .

Sebuah keluarga kecil yang baru mempunyai satu anak berumur mendekati 5 tahun (sebut saja joni), mereka tinggal di sebuah yang sangat sederhana. Rumah dengan ukuran luas yang pas-pasan hanya memiliki 1 kamar tidur, otomatis seluruh anggota keluarga yaitu emak, bapak, dan anaknya (Joni) tidur dalam satu kamar menempati satu tempat tidur. Hal ini sebetulnya tidak begitu masalah, hanya saja setiap kali si emak dan si bapak pingin “kikuk” harus kucing-kucingan menunggu si Jonii tidur dulu. Untuk memastikan si Joni sudah tidur atau belum, emak dan bapaknya selalu mengetes dengan cara memanggil si Joni dari ruang tamu. Kalau si Joni dipanggil menyahut, berarti dia belum tidur, sedangkan kalau si Joni diam berarti sudah tidur, nah kalo dah getu berarti aman untuk melakukan kuda-kudaan. Suatu malam emak dan bapak Joni sedang lagi pingin banget buat begituan, dan kebetulan si Joni sudah terlihat tidur pulas. Si bapak pun mencoba mengetes dengan memanggilnya. 
Simak Dialog Berikut

BAPAK : “Joniiii….?!!!”
JONI : ”Dalem, pak ?”
BAPAK : “Wah gaplek, durung turu anakku." (dalam hati si Bapak) 

Mereka pun terpaksa menunggu. - - - Setengah jam berlalu,  gantian  si emak yang mengetest. 

EMAK : “Joniii….?!!!”
JONI : ”dalem buuuu ?” 
BAPAK : ” Asem tenan, kapan cah iki turune bu ne !” (mengumpat  si bapak dalam hati -saking jengkelnya-).

Dengan terpaksa, mereka menunggu lagi. Setengah jam kemudian ditest lagi, nyatanya si Joni masih juga belum tidur. Berkali-kali ditest tidak ada perubahan (si Joni tidak tidur-tidur). Akhirnya, si bapak dan emak habis kesabarannya. Joni kemudian dibangunkan dan dimarahi habis-habisan. Joni pun menangis dan bingung  apa salahnya. Pagi harinya, di sekolah Joni curhat dan mengadu pada sang ibu guru tentang kejadian yang dialaminya semalam. Setelah si Ibu guru mendengarkan pengaduan Joni , lalu sang ibu guru menasehatinya. 

BU GURU : ” Joni,  lak, pon jam sepuluh dalu ndang bobok geh, soalipun mboten sae melek dalu kan esuk sekolah. Terus mangkeh lak bapak ibu  nimbali Joni mboten sah di semauri , Joni ethok-ethok pon bobok, ngoten geh.
JONI : “geh, Bu. guru” 

Malam harinya, Jonii mengikuti arahan dan nasehat si ibu guru. Beberapa kali Joni dipanggil-panggil tapi tidak menyahut. Padahal Joni sebetulnya mendengar karena memang ia masih belum tidur. Pikir Joni, daripada dimarahin lagi karena belum tidur, mending diam saja. Bapak dan emaknya sepakat berkesimpulan kalau si Joni  sudah tidur. Mereka pun setuju untuk langsung memulai permainan panasnya. Lampu kamarpun di matikan. Permasalahan muncul mulai disini bro.

lanjuutttt ya ceritanya biar gak penasaran

Si Joni merasa ketakutan karena phobia dengan kegelapan, tapi lebih takut dimarahi emak bapaknya makanya diam saja . Permainan berjalan seru dan panas, heboh, serta menggairahkan. Sampai-sampai si Joni keheranan dengan apa yang dilakukan oleh emak bapaknya. Tapi dia tetap saja diam dan tak berani bersuara. Sampai akhirnya emak bapaknya sudah mau mencapai puncak.

BAPAK : ”Aduuuh, maah … aku arepe  meh metu kiii... !!!” (Si Bapak ngomong sambil gemetaran, joni mendengarya semakin takut) 

EMAK : ”Aku yo meh metu pa'e!” (Kata si emak sambil merem melek , perasaan joni pun semakin gak karuan semakin takut ,mungkin kedua orang tuanya melihat hantu gumamnya, akhirnya saking takutnya gak bisa tertahan joni ikutan) 

JONI : ”Maaaaaaak Paak'eeeeeeee, Joni Tumuuttttt medal gehhhh  karo jerit sisan nangis.



Haduh, si Joni malah mengira kalau emak bapaknya mau keluar kamar. Padahal mau keluar man....... Emak bapaknya pun hanya bisa mlongio menyaksikan anaknya yang belum tidur.

cukup sekian dari saya 
salam gemblung 
kotaaaaakkkkkk

0 Response to "Cerito Gemblung Kikuk Ketahuan Anaknya Yang Masih Kecil, "

Post a Comment