Raja Yang Anarkis Dan Konsisten Terhadap Rakyatnya

Sebuah pepatah berbunyi: tak ada gading yang tak retak. Di dunia ini tidak pernah ada sebuah kesempurnaan. Hal itu berlaku juga bagi raja-raja Nusantara yang selama ratusan atau ribuan tahun yang lalu memerintah dan membawa perubahan besar pada negeri ini.
Sayangnya, kehebatan mereka di masa lalu harus diciderai dengan hal-hal mengerikan seperti penyiksaan hingga pembantaian banyak orang. Memang benar, mereka hebat dalam hal pelebaran wilayah, kemaritiman hingga perdagangan. Namun dalam beberapa hal kita tak boleh memungkiri jika mereka juga kejam. Berikut ulasan selengkapnya.

1. La Pateddungi – Kerajaan Wajo, Sulawesi


La Pateddungi adalah salah satu raja dari Kerajaan Wajo yang memiliki gelar Batara Wajo III. Berbeda dengan dengan pendahulunya yang dikenal baik kepada rakyat. La Pateddungi justru kerap melakukan hal-hal mengerikan kepada rakyatnya. Bahkan, dia sampai dibenci oleh banyak orang karena kelakuannya itu.
La Pateddungi yang memerintah sekitar abad ke-15 kerap mengambil istri atau gadis dengan paksa. Setelah mengambil mereka, La Pateddungi akan melakukan tindakan asusila yang mengerikan. Apa yang dilakukan ini membuat para petinggi istana jadi marah. Bahkan dia akhirnya dipecat dan dibunuh secara diam-diam.

2. Sultan Iskandar Muda – Kesultanan Aceh

Semua orang mengenal jika Sultan Iskandar Muda adalah sultan terbaik dari negeri serambi Mekah. Meski demikian, kekejaman yang dilakukan oleh sultan di masa lalu perlu diketahui banyak orang. Tak bermaksud untuk mengolok, Sultan Iskandar Muda kerap melakukan hukuman mengerikan kepada para penjahat yang berulah di masa itu. Hukuman itu bisa berupa memotong organ tubuh baik kaki, tangan, dan telinga. Yang paling parah, sultan juga kerap membunuh dengan bantuan gajah. Makhluk besar itu akan menginjak penjahat hingga tewas.

Dalam sebuah catatan yang dilakukan pelaut Portugis, sultan juga pernah melempar bayi yang menangis hingga ke tembok. Dia pun kerap mandi dengan darah yang berasal dari tubuh penjahat. Darah ini dipercaya mampu menghindarkannya dari penyakit. Kekuatan dan kekejaman dari Sultan Iskandar Muda di abad ke-17 ini membuat banyak kapal Portugis enggan mendarat agar tidak mendapatkan masalah.

3. Amangkurat I – Kesultanan Mataram

Mataram adalah salah satu Kerajaan di Jawa yang kerap melakukan pembunuhan terhadap banyak orang. Saat Amangkurat 1 berkuasa, pertumpahan darah tak bisa dihindarkan lagi. Bahkan dia membunuh Pangeran Alit yang sebenarnya saudaranya sendiri agar tidak merebut tahta yang sangat diinginkannya.

Akibat perseteruan ini, banyak ulama di masa itu yang harus ikut-ikut menjadi korban. Amangkurat I merasa jika para ulama melakukan persekongkolan dengan Pangeran Alit hingga akhirnya dibantai secara massal. Amangkuart I mengumpulkan banyak sekali ulama, konon jumlahnya ribuan di lapangan istana. Lalu dengan sangat kejam dia meminta banyak pengawal membunuhnya dengan kejam.

4. Sultan Agung – Kesultanan Mataram



Sebelum Amangkurat I naik tahta dan akhirnya membantai banyak sekali ulama, Sultan Agung lebih dahulu membuat banyak darah mengalir di Pulau Jawa. Kejadian mengerikan itu bermula ketika pasukan yang diutus oleh Sultan Agung tak mampu menjebol kekuatan Batavia. Pasukan pulang dengan tangan hampa dan kekalahan yang memalukan.

Atas kejadian ini Sultan Agung memerintahkan algojonya untuk memenggal dua panglima perang yang dianggap gagal. Sebuah catatan dari tentara VOC menyebutkan bahwa saat itu mereka menemukan jasad dari 700-an orang. Jasad itu adalah pasukan Kesultanan Mataram yang meninggal dunia dengan mengerikan. Beberapa di antara mereka telah terpenggal kepalanya.

5. Kertanegara – Kerajaan Singasari


Kertanegara adalah raja terakhir dari Singasari yang dikenal hebat. Dia adalah orang pertama yang memiliki ambisi besar untuk menyatukan Nusantara sebelum akhirnya diwujudkan oleh Kerajaan Majapahit. Meski dikenal sangat hebat, Kertanegara juga dikenal sebagai raja yang lumayan kejam. Terutama kepada pendatang yang ingin mengusik kekuasaannya.
Salah satu kejadian paling mengerikan yang dilakukan Kertanegara adalah ketika dia memotong telinga utusan dari Kublai Khan. Utusan itu meminta upeti kepada Singasari sebagai bentuk pengakuan atas kekuatan dari Pasukan Mongolia. Namun, yang didapat justru hinaan yang mengerikan. Oh ya, atas kejadian ini Kubilai Khan nyaris mengirim puluhan ribu pasukan ke Jawa. Sayangnya, Kertanegara justru mati dibunuh hingga Singasari runtuh.
Inilah lima raja kerajaan Nusantara yang dikenal sangat kejam di masanya. Terlepas dari prestasi yang dimiliki, hal-hal semacam ini tak sepatutnya dilakukan oleh seorang Raja. Apalagi mereka adalah panutan semua rakyat

0 Response to "Raja Yang Anarkis Dan Konsisten Terhadap Rakyatnya "

Post a Comment